CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »
CO.CC:Free Domain

Ritual Bakar Tongkang di Bagansiapi-api
















Masyarakat keturunan Thionghoa di Bagan Siapiapi, Ibukota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) memiliki tradisi unik yang tidak terdapat pada komunitas Thionghoa lainnya di dunia. Setiap tanggal 16 bulan 5 penanggalan Imlek digelar sebuah ritual persembahan untuk Dewa Ki Hu Ong Ya atau Dewa Laut. Ritual bernama Go Ge Lak atau kemudian oleh masyarakat Melayu lebih populer dengan sebutan Ritual Bakar Tongkang (RBT)

Ritual Bakar Tongkang (RBT) merupakan wujud rasa syukur mereka kepada Dewa Laut yang telah memberi petunjuk pada nenek moyang mereka untuk bisa sampai ke Bagan Siapiapi.(RBT). Ritual ini pada era Orde Baru sempat dilarang digelar oleh pemerintah, karena dinilai sektarian dan memiliki akar sejarah pada pemberontakan masyarakat Thionghoa di Bagan Siapiapi yang dipimpin Po Ang Tui. Namun saat KH Abdur Rahman Wahid atau Gus Dur jadi presiden, Bakar Tongkang dipersilahkan kembali digelar. Sejak itulah, setiap tahun masyarakat Thionghoa Bagan Siapiapi kembali pada ritual lama mereka.

Sejarah Ritual Bakar Tongkang (RBT) di Bagansiapi-api telah berlangsung semenjak tahun 1926 masehi. Ketika itu, warga Tionghoa yang berasal dari Songkla, Thailand pada tahun 1826 ini mulai mengadakan peringatan tentang sejarah kedatangan mereka ke tanah Bagan, yaitu dengan menggelar sembahyang Bakar Tongkang di klenteng Ing Hok Kiong. Ketika pecah kerusuhan di Desa Songkla Thailand antara warga Desa Songkla dengan etnis Tionghoa ini tahun 1825 masehi, etnis Tionghoa menyelamatkan diri pindah ke Bagan dengan tiga tongkang kayu mengarungi lautan. Di tengah perjalanan di laut, dua tongkang tenggelam, dan satu tongkang selamat berlabuh di Bagan. Sebelum tiba di Bagan mereka berlabuh terlebih dahulu di Kerajaan Kubu. Namun karena merasa kurang aman, akhirnya etnis Tionghoa ini pindah ke daratan Bagan. Dengan menggunakan tiga tongkang, atau kapal layar terbuat dari kayu, marga Ang yang terdiri dari 18 orangsatu diantaranya perempuan, berlayar ke Bagan tahun 1826 masehi. Mereka ini sebelumnya adalah penduduk asli RRC yang migran ke Desa Songkla Thailand tahun 1825 masehi. Satu tongkang yang selamat, menurut kisahnya disebabkan karena terdapat patung Dewa Tai Sun di haluan tongkangnya, yaitu satu-satunya dewa tak punya rumah, yang hidupnya hanya menggembara. Sedangkan dewa Ki Ong Ya diletakkan di rumah kapal (magun). Karena ada kedua dewa ini di dalam tongkang, maka selamatlah mereka menempuh perjalanan yang penuh tantangan itu.

Salam Hangat Bagi Anda Semua
Gbu Olang

Bali Road Map


Bali Road map hasil dari Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), mencatat sejarah dengan keberhasilannya mewadahi seluruh negara dalam satu payung kesepakatan mengenai upaya perubahan iklim.

"Banyak capaian yang dihasilkan pertemuan Bali, antara lain adalah keberhasilan Bali Roadmap membawa semua negara masuk dalam satu gerbong untuk tujuan yang sama," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali International Convention Center (BICC) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (15/12).

Keikutsertaan AS dalam Bali Roadmap memberikan sinyal positif bagi keberhasilan menyatukan seluruh bangsa dalam satu aksi bersama untuk menyelamatkan bumi. Keperluan untuk menggandeng AS dalam kesepakatan baru perubahan iklim pascaperiode pertama Protokol Kyoto, telah berulang kali menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Dalam pidato pembukaan sidang tingkat menteri UNFCCC, Presiden Yudhoyono telah menyeru AS untuk menyatakan komitmennya bersama-sama seluruh bangsa guna terlibat dalam rejim perubahan iklim. Perundingan yang berlangsung sangat alot akibat tarik ulur kepentingan antara negara maju dan berkembang sempat mengakibatkan Kepala Negara memutuskan untuk mengawal langsung proses perundingan. (Ant/OL-06)

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN menyatakan bahwa Peta Jalan Bali (Bali Roadmap) merupakan kata kunci yang harus dihasilkan dalam pertemuan UNFCCC di Bali. Keinginan bersama negara ASEAN untuk mendorong munculnya Bali Roadmap terungkap dalam pertemuan menteri-menteri se-ASEAN yang bertanggungjawab pada persoalan lingkungan hidup.

Menteri-menteri lingkungan hidup se-ASEAN mengakui bahwa perubahan iklim telah membawa resiko besar bagi negara berkembang dan memerlukan tindakan global. Tindakan global yang dimaksud harus tetap memegang prinsip-prinsip tanggung jawab bersama dengan peran yang berbeda (common but differetiated responsibilities).

Mengingat begitu rentanya negara-negara ASEAN terkena dampak dari perubahan iklim, para pemimpin ASEAN setuju untuk mengembangkan ASEAN Climate Change Initiative (ACCI). Badan ini nantinya akan memperkuat kapasitas masing-masing daerah dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terkait dengan perubahan iklim.

Garis Besar Bali Road Map

1. Technology

Para peserta konferensi sepakat untuk memulai program strategis untuk alih teknologi mitigasi dan adaptasi yang dibutuhkan negara-negara berkembang. Tujuan program ini adalah untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik, termasuk memberikan insentif untuk sektor swasta untuk melakukan alih teknologi. GEF akan menyusun program ini bersama dengan lembaga keuangan internasional dan perwakilan-perwakilan dari sektor keuangan swasta.

Peserta juga sepakat memperpanjang mandat Grup Ahli Alih Teknologi selama 5 tahun. Grup ini diminta memberikan perhatian khusus pada kesenjangan dan hambatan pada penggunaan dan pengaksesan lembaga-lembaga keuangan.

2. REDD

Reducing emissions from deforestation in developing countries (REDD) merupakan pokok utama dalam Bali Road Map, REDD akan fokus pada perubahan hutan dan gas emisi dari rumah kaca

3. Adaptation

Peserta konferensi setuju untuk mengembangkan dan membiayai proyek2 adaptasi di negara-negara berkembang melalui clean development mechanism (CDM) yang ditetapkan dalam Protokol Kyoto dan akan dilaksanakan oleh Global Environment Facility (GEF).

Tahap awal dana yang akan di kucurkan 37 Juta Euro dan akan bertambah menjadi sekitar 250 Juta Euro dalam periode 2008 - 2012

4. IPCC

para Peserta setuju untuk mengakui Laporan Assessment Keempat dari the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagai assessment yang paling komprehensif dan otoritatif.

5. CDM

Peserta sepakat untuk menggandakan batas ukuran proyek penghutanan kembali menjadi 16 kiloton CO2 per tahun. Peningkatan ini akan mengembangkan angka dan jangkauan wilayah negara CDM ke negara yang sebelumnya tak bisa ikut mekanisme ini.

6. Negara Miskin

Peserta sepakat memperpanjang mandat Grup Ahli Negara Miskin atau the Least Developed Countries (LDCs) Expert Group. Grup ini menyediakan saran kritis untuk negara miskin dalam menentukan kebutuhan adaptasi. UNCCC sepakat negara-negara miskin harus didukung karena kapasitas adaptasinya yang rendah.

Salam Hangat Bagi Anda Semua
Gbu Olang

Global Warning

Global warming or Pemanasan Global is the increase in the average temperature of the Earth's near-surface air and oceans in recent decades and its projected continuation.

The global average air temperature near the Earth's surface rose 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) during the last 100 years. The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) concludes, "most of the observed increase in globally averaged temperatures since the mid-20th century is very likely due to the observed increase in anthropogenic greenhouse gas concentrations" via the greenhouse effect. Natural phenomena such as solar variation combined with volcanoes probably had a small warming effect from pre-industrial times to 1950 and a small cooling effect from 1950 onward. These basic conclusions have been endorsed by at least 30 scientific societies and academies of science, including all of the national academies of science of the major industrialized countries. While individual scientists have voiced disagreement with some of the main conclusions of the IPCC, the overwhelming majority of scientists working on climate change are in agreement with them.

Climate model projections summarized by the IPCC indicate that average global surface temperature will likely rise a further 1.1 to 6.4 °C (2.0 to 11.5 °F) during the 21st century.scenarios of future greenhouse gasclimate sensitivity. Although most studies focus on the period up to 2100, warming and sea level rise are expected to continue for more than a millennium even if greenhouse gas levels are stabilized. The delay in reaching equilibrium is a result of the large heat capacity of the oceans. The range of values results from the use of differing emissions as well as models with differing

Increasing global temperatures will cause sea level to rise, and is expected to increase the intensity of extreme weather events and to change the amount and pattern of precipitation. Other effects of global warming include changes in agricultural yields, trade routes, glacier retreat, species extinctions and increases in the ranges of disease vectors.

Remaining scientific uncertainties include the amount of warming expected in the future, and how warming and related changes will vary from region to region around the globe. There is ongoing political and public debate worldwide regarding what, if any, action should be taken to reduce or reverse future warming or to adapt to its expected consequences. Most national governments have signed and ratified the Kyoto Protocol, aimed at reducing greenhouse gas emissions.

Save Our Earth = Save Our Renegeration

Best Regards for All
Gbu Olang

Introduction



Salam Hangat Bagi Anda Semua.



Puji syukur saya ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karunianya sehingga blog ini bisa saya selesaikan dan persembahkan untuk anda semua.

Sesuai dengan nama blognya "every thing" maka blog ini merupakan tempat yang tepat bagi anda untuk melihat, mengetahui, membagi dan mempelajari every thing hal-hal, masalah, informasi, etc baik di bidang ekonomi, politik, lifestyle, entertaiment, teknologi, olaharaga, etc Dalam Every Thing setiap minggu akan ada topik baru yang akan kita bicarakan dan sifatnya bebas, so bagi anda semua yang ingin menyumbangkan topik baru, saya dengan senang hati akan menerimaya.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi anda semua yang telah bergabung di blog saya.

Salam hangat bagi anda semua.
Gbu Olang

PersianPTC.com