"Banyak capaian yang dihasilkan pertemuan Bali, antara lain adalah keberhasilan Bali Roadmap membawa semua negara masuk dalam satu gerbong untuk tujuan yang sama," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali International Convention Center (BICC) di Nusa Dua,
Dalam pidato pembukaan sidang tingkat menteri UNFCCC, Presiden Yudhoyono telah menyeru AS untuk menyatakan komitmennya bersama-sama seluruh bangsa guna terlibat dalam rejim perubahan iklim.
Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN menyatakan bahwa Peta Jalan Bali (Bali Roadmap) merupakan kata kunci yang harus dihasilkan dalam pertemuan UNFCCC di Bali.
Menteri-menteri lingkungan hidup se-ASEAN mengakui bahwa perubahan iklim telah membawa resiko besar bagi negara berkembang dan memerlukan tindakan global. Tindakan global yang dimaksud harus tetap memegang prinsip-prinsip tanggung jawab bersama dengan peran yang berbeda (common but differetiated responsibilities).
Mengingat begitu rentanya negara-negara ASEAN terkena dampak dari perubahan iklim, para pemimpin ASEAN setuju untuk mengembangkan ASEAN Climate Change Initiative (ACCI). Badan ini nantinya akan memperkuat kapasitas masing-masing daerah dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terkait dengan perubahan iklim.
Garis Besar Bali Road Map
1. Technology
Para peserta konferensi sepakat untuk memulai program strategis untuk alih teknologi mitigasi dan adaptasi yang dibutuhkan negara-negara berkembang. Tujuan program ini adalah untuk menciptakan lingkungan investasi yang menarik, termasuk memberikan insentif untuk sektor swasta untuk melakukan alih teknologi. GEF akan menyusun program ini bersama dengan lembaga keuangan internasional dan perwakilan-perwakilan dari sektor keuangan swasta.
Peserta juga sepakat memperpanjang mandat Grup Ahli Alih Teknologi selama 5 tahun. Grup ini diminta memberikan perhatian khusus pada kesenjangan dan hambatan pada penggunaan dan pengaksesan lembaga-lembaga keuangan.
2. REDD
Reducing emissions from deforestation in developing countries (REDD)
3. Adaptation
Peserta konferensi setuju untuk mengembangkan dan membiayai proyek2 adaptasi di negara-negara berkembang melalui clean development mechanism (CDM) yang ditetapkan dalam Protokol Kyoto dan akan dilaksanakan oleh Global Environment Facility (GEF).
Tahap awal dana yang akan di kucurkan 37 Juta Euro dan akan bertambah menjadi sekitar 250 Juta Euro dalam periode 2008 - 2012
para Peserta setuju untuk mengakui Laporan Assessment Keempat dari the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) sebagai assessment yang paling komprehensif dan otoritatif.
5. CDM
Peserta sepakat untuk menggandakan batas ukuran proyek penghutanan kembali menjadi 16 kiloton CO2 per tahun. Peningkatan ini akan mengembangkan angka dan jangkauan wilayah negara CDM ke negara yang sebelumnya tak bisa ikut mekanisme ini.
6. Negara Miskin
Peserta sepakat memperpanjang mandat Grup Ahli Negara Miskin atau the Least Developed Countries (LDCs) Expert Group. Grup ini menyediakan saran kritis untuk negara miskin dalam menentukan kebutuhan adaptasi. UNCCC sepakat negara-negara miskin harus didukung karena kapasitas adaptasinya yang rendah.
Gbu Olang
2 komentar:
g salut dengan indonesia atas keberhasilannya. dan g setuju kali dengan isi kesapakatannya. ingat bumi kita sudah tua perlu di jaga ingat anak cucu kita
memang manusia2 aneh, sudah di rusakin baru mau mencegahnya.
aneh. . aneh. . aneh. .
Post a Comment